adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.
Permasalahan utama dari pengolahan sampah saat ini di Indonesia adalah penumpukannya sampah di TPA (landfilling). Penyelesaian masalah dengan metoda landfilling tidak dapat mengurangi volume sampah yang dihasilkan secara signifikan. Adapun solusi yang dapat mengurangi volume sampah secara signifikan yaitu menggunakan insinerator. Mesin insinerator di Politeknik Manufaktur Bandung pada proses pengendalian emisinya menggunakan komponen staged combustion dan wet scrubber. Menurut standar insinerator yang dikeluarkan EPA (Environmental Protection Act) diperlukaanya komponen pengendali emisi yaitu berupa scubber yang dapat berjenis jet,venturi, atau wet, kemudian adanya fabric filters, dan electrostatic percipitator. Dikarenakan pada instalasi awal tidak memiliki komponen fabric filters maka dilakukannya modifikasi dengan penambahan komponen pengendali polutan particulate matter berupa fabric filters dan ditambahkannya komponen heat exchanger untuk menurunkan temperatur dari flue-gas yang akan dialiri ke komponen fabric filters agar mencapai temperatur standar flue-gas dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tentang Baku Mutu Emisi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengelolaan Sampah Secara Termal. Hasil dari analisis yang dilakukan pada modifikasi mesin insinerator mendapatkan bahwa terjadinya penurunan temperatur sebesar 92,8 °C dari 119,8°C dengan laju volume emisi udara sebesar 0,618 𝑚3/𝑚𝑖𝑛. Adapun konsentrasi emisi setelah modifikasi untuk polutan PM, CO dan Nox sebesar 180, 745, 572 𝑚𝑔/𝑚3 sedangkan konsentrasi emisi sebelum modifikasi sebesar 385, 832, 645 𝑚𝑔/𝑚3 Kata kunci : Limbah, Insinerator,Pengendalian Emisi, Konsentrasi Emisi