Abstract

Pengelasan logam tidak sejenis (dissimilar metals welding) antara baja karbon dan baja tahan karat austenitic (SS) semakin banyak diterapkan terutama untuk kebutuhan desain. Permasalahan yang sering muncul didaerah konsentrasi unsur karbon yang tinggi mengalami perubahan mikro struktur dan nilai kekerasan menjadi tinggi terutama di bagian Heat Affective Zone (HAZ), hal ini dapat mengakibatkan material rentan terhadap crack. Untuk mengamati hal ini, penulis melakukan pengujian pada sambungan las austenitic stainless steel AMS5629 dan medium carbon steel S45C. Pengelasan dilakukan dengan proses GTAW menggunakan filler rod 309L. Setelah pengelasan selesai maka dilakukan post welding heat treatment (PWHT) dengan variasi temperatur 450°C, dan 550°C yang merupakan suhu temper material untuk mengembalikan sifat material tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian destruktif meliputi uji puntir, uji kekerasan dan uji struktur mikro yang hasilnya akan di bandingkan dengan material tanpa PWHT. Setelah dilakukan pengujian maka didapatkan hasil pengujian puntir menunjukan bahwa variasi PWHT 550°C lebih baik karena mempunyai perbedaan pada waktu kegagalan, hal ini dikarenakan ketahanan suatu material terhadap deformasi elastis yang terjadi, dengan nilai tegangan geser 852.8 N/mm² dan regangan 2.6 ini lebih tinggi daripada specimen uji lain. Pada pengujian kekerasan Micro Vickers di material tanpa PWHT, daerah keritikal terletak di fusion line zone S45C dengan nilai kekerasan 420.98 HV, setelah di PWHT 550°C didapatkan nilai distribusi kekerasan yang stabil di angka 218.386 HV. Dari pengamatan struktur mikro, material dengan PWHT 550°C menunjukan fasa austenitic-feritic yang lebih baik dengan susunan karbida chrome dan ferrite tersusun seragam. Kata kunci : Austenitik Material, Pengelasan Berbeda material, Perlakuan Panas Pasca Pengelasan, Uji Destruktif

Full Text