Abstract

Untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia, seat belt buckle harus mampu menahan beban minimal 20.000 N. Untuk itu, perlu peningkatan kekuatan komponen-komponen seat belt buckle yang terbuat dari baja karbon rendah melalui proses karburisasi padat (pack carburizing) dengan menggunakan media orang batok. Proses karburisasi padat dilakukan dengan menggunakan tungku listrik dengan meletakkan komponen-komponen seat belt buckle tersebut di dalam kotak baja yang berisikan arang batok dengan tambahan energizer BaCO3 sebesar 10%wt pada temperatur 950°C selama beberapa jam. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa untuk mendapatkan kemampuan menahan beban yang maksimum, ketiga komponen seat belt buckle ini harus diproses dengan kombinasi parameter proses yang berbeda yaitu dalam hal lama proses karburisasi, jenis media pendingin untuk proses quench hardening, temperatur dan lama proses temper. Hasil pemodelan komputer dengan NASTRAN pada anak kunci seat belt buckle menunjukkan bahwa daerah di sekitar radius tersebut adalah daerah yang paling kritis. Hal ini sesuai dengan lokasi patahan anak kunci dari hasil pengujian tarik. Pemodelan dengan NASTRAN kemudian dilakukan untuk rancangan anak kunci yang memiliki radius yang lebih besar. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kekritisan daerah tersebut menjadi jauh menurun. Dengan demikian, perubahan rancangan anak kunci denganfaktor konsentrasi tegangan yang lebih kecil harus dilakukan juga. Kata kunci: karburisasi padat, orang batok, seat belt buckle, pemodelan NASTRAN

Full Text