Abstract

Sebuah apotik akan membuat sistem komputerisasi pada administrasi kegiatannya. Komputerisasi tersebut meliputi pencatatan setiap transaksi baik dari pembelian langsung atau dengan resep. Untuk yang melalui resep akan disorting telebih dulu dari pasien anggota askes atau umum, juga dilakukan pencatatan terhadap nama pasien, umur, alamat, nama dokter, alamat dokter, spesialisasi dokter, nama obat,jumlah transaksi, tanggal resep dan juga tanggal transaksi. Dari sisi lain seorang member apotik (karyawan yang mempunyai hak akses ke sistem komputerisasi apotik) dapat melihat omset penjualan obat, jenis modus obat yang banyak terjual, dan profit apotik dalam suatu termin waktu, serta jumlah peserta askes dan efektifitasnya atau bahkan stok (cadangan) obat-obatan. Hal ini untuk kepentingan menejerial apotik (continous improvement). Keyword: hak akses, disorting, komputerisasi

Full Text