adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.
Bearing merupakan komponen yang memiliki peranan penting pada suatu mesin atau peralatan mekanik karena mendukung kehandalan dan performa mesin. Studi Svenska Kullager Fabriken (SKF) produsen bearing dari Swedia, menunjukan bahwa kasus kerusakan awal bearing yang disebabkan oleh pemasangan bearing secara sederhana (dengan cara dipukul) menyumbang 16 % dari total kerusakan pada bearing. Kasus kerusakan awal bearing sangat berhubungan dengan metode pemasangan bearing. Salahsatu metode pemasangan bearing adalah pemanasan. Pemanasan bearing yang efisien, modern, aman dan mudah digunakan adalah menggunakan pemanas induksi. Pemanas induksi yang ada pada umumnya dioperasikan oleh perangkat keypad dan LCD berbasis mikrokontroler. Sedangkan suhu pemanasan bearing harus dihitung menggunakan rumus yang ada. Perhitungan suhu pemanasan akan lebih mudah bila menggunakan sistem komputasi karena membutuhkan akuisisi data bearing sebagai parameter perhitungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tugas akhir ini dikembangkan alat pemanas induksi untuk bearing yang dapat dioperasikan oleh komputer agar perhitungan temperatur pemanasan dapat dihitung secara otomatis dan proses pemanasan dapat diamati. Alat pemanas ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengolah data dan pemberi sinyal penyulutan gate triac. Mikrokontroler menerima perintah dari visual basic berupa nilai suhu pemanasan dan waktu tunda penyulutan triac. Sinyal penyulutan gate triac dapat diatur dengan waktu tunda antara 0 – 8 ms. Waktu tunda penyulutan berfungsi untuk mengontrol tegangan rata-rata AC yang masuk ke lilitan. Proses pemanasan bearing terjadi apabila gate triac diberi sinyal penyulutan. Ketika bearing dipanaskan, suhu bearing dideteksi oleh sensor suhu. Apabila suhu bearing telah mencapai nilai suhu pemanasan, maka proses pemanasan berhenti dan pemasangan bearing ke porosnya bisa dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa bearing dengan ukuran inner ring 45 – 80 mm dapat dipanaskan oleh alat pemanas yang dibuat pada tugas akhir ini. Alat pemanas dapat dioperasikan melalui program antarmuka pengguna visual basic. Setelah dipanaskan, bearing mengalami pemuaian sehingga bearing dapat dimasukkan ke porosnya tanpa cara mekanik atau pukulan. Bearing 6009 memuai sebesar 0,1 mm dan bearing 6210 memuai sebesar 0,08 mm. Dengan begitu, kerusakan awal pada bearing dapat diminimalisir.