adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.
Masalah koneksi antar PLC dengan berbeda merk sering muncul karena masing-masing PLC memiliki sistem, pengontrolan, dan komunikasi tersendiri. Keadaan ini bisa terjadi jika sebuah perusahaan ingin menambah mesin untuk optimasi produksi dimana kontrol mesin yang baru terpaksa memakai PLC yang berbeda dengan mesin yang lama, sementara kontrol sistem yang ada masih ingin dipertahankan. Karena itu percobaan membuat system komunikasi multi PLC dengan berbeda merk dilakukan. Sistem PLC dibuat dengan system master slave dan ditampilkan pada HMI yang dikoneksikan dengan koneksi Ethernet. PLC yang digunakan sebagai master adalah Siemens S7-1200, sedangkan PLC slave menggunakan PLC Twido Schneider dan PLC Omron CP1H. HMI untuk menampilkan data menggunakan software Vijeo Citect. Pada PLC CP1H menggunakan komunikasi serial yang diubah menjadi Ethernet TCP/IP menggunakan device WIZ110SR. PLC Master mengirim/menerima data terhadap PLC Twido menggunakan protokol Modbus TCP, sedangkan terhadap PLC Omron menggunakan protokol Profinet yang diubah menjadi data Serial. Ujicoba komunikasi dilakukan dengan membuat suatu sistem pengendalian. Masing-masing PLC Slave mengendalikan satu jenis pengendalian dan terintegrasi dengan PLC Master. PLC Master dapat berelaborasi dengan PLC Slave, yaitu dengan mengirim data parameter system ke PLC Slave dan membaca data pembacaan sistem tersebut lalu ditampilkan pada HMI. Status koneksi tiap-tiap PLC slave dapat diketahui pada tampilan HMI dan juga mampu melakukan reconnect jika koneksi terputus antara slave dan master. Dengan demikian, komunikasi multi PLC berbeda merk berhasil dilakukan dengan menggunakan koneksi Ethernet melalui protokol Modbus TCP dan Profinet.