Publikasi View

Repository

Politeknik Manufaktur Bandung

adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.


Modifikasi Mesin Roll Sheeter untuk Memperbaiki Kinerja Mesin Pengolah Getah Karet

Wibawa Kresnandi ; Sigit Yoewono

Abstract

Mesin roll sheeter digunakan di industri karet alam untuk mengolah getah karet beku menjadi karet lembaran. Mesin roll sheeter yang ada di lingkungan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) sudah digunakan sejak tahun 1970, konstruksinya masih sangat sederhana sehingga kinerjanya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Getah karet beku dengan ketebalan rata-rata 30 mm harus dirol menjadi karet lembaran dengan tebal kurang lebih 3 mm dengan cara mengatur putaran rol atas dan rol bawah menggunakan hubungan roda gigi secara langsung. Hal ini mengakibatkan jarak antara rol atas dan rol bawah tidak bisa diatur sesuai kondisi bahan baku, tuntutan kualitas dan efisiensi. Tebal karet lembaran yang dihasilkan kurang lebih 5 mm, proses produksi berjalan lambat, ketebalan karet lembaran tidak seragam, banyak gelembung udara, dan terjadi pemborosan penggunaan kayu bakar pada proses pengeringan karet. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi mesin yang sudah ada dengan menambahkan perangkat roda gigi penghubung, sehingga jarak antara rol atas dan rol bawah dapat diatur. Dengan menambahkan perangkat roda gigi penghubung maka dudukan rol harus dirancang ulang sedangkan komponen mesin yang lain masih dapat digunakan. Dengan adanya kemudahan untuk mengatur jarak antara rol atas dan rol bawah maka proses produksi dapat disesuaikan terhadap kondisi bahan baku, tuntutan kualitas dan efisiensi. Proses produksi dapat diatur serasi sehingga dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang mengoperasikan mesin roll sheeter ini. Mesin hasil modifikasi ini dapat menghasilkan karet lembaran dengan tebal kurang lebih 3 mm dan ketebalan karet lembaran menjadi seragam. Proses produksi hanya membutuhkan 2 orang tenaga kerja, lebih efisien karena proses pengeringan lebih cepat, dan penggunaan kayu bakar berkurang (sekitar 60% dibandingkan penggunaan kayu bakar dengan mesin lama).


Full Text

PDF