Publikasi View

Repository

Politeknik Manufaktur Bandung

adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.


Rancang Bangun Ketel Uap Berbahan Bakar Sampah Kapasitas 285 kg Per Jam

Suyono

Abstract

Dalam upaya mendukung program pemerintah membangun ketahanan energy nasional, dilakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sumber energy baru dan terbarukan untuk diubah menjadi daya listrik. Salah satu cara untuk memanfaatkan sumber energi yang terkandung di dalam limbah biomasa adalah dengan cara dibakar. Panas hasil pembakaran digunakan untuk mengubah air menjadi uap, yang dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin-mesin uap. Selanjutnya mesin uap untuk menggerakkan generator listrik, maka terbangkitlah daya listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Perangkat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap adalah ketel uap atau boiler. Ketel uap yang dirancang bangun di sini adalah ketel uap yang memiliki kapasitas untuk mendukung sistem pembangkit listrik dengan kapasitas maksimum 5 kW. Maksud dan tujuannya adalah untuk digunakan sebagai media pendidikan dalam hal pemelajaran mesin-mesin konversi energi di Polman Negeri Bandung. Seluruh kegiatan yang mencakup proses perancangan, manufaktur, instalasi dan pengujian dilakukan di Polman. Proses perancangan mengikuti teori-teori dasar yang sederhana dan praktis dapat diterapkan. Sedangkan proses manufaktur sebagian besar adalah proses kerja pelat dan kerja las serta sedikit menggunakan mesin-mesin konvensional. Instalasi, operasi dan pengujian-pengujian dilakukan juga di Polman. Adapun hasil uji coba menunjukkan bahwa ketel uap memiliki kapasitas volume air 800 liter, dan volume uap 680 liter. Menggunakan limbah sebagai bahan bakar, mampu mengubah air menjadi uap bertekanan maksimum 9.5 bar dengan temperatur maksimum 185°C. Uap dari hasil ketel tersebut dapat digunakan untuk memutar turbin uap hingga mencapai putaran 2600 rpm pada tekanan 5 bar dan temperatur 150ºC. Pengoperasian ketel uap masih dilakukan secara manual, sehingga pembakaran kurang kontinyus stabil. Pengumpan air ke dalam ketel juga belum tersedia otomatis sehingga ketel uap tidak dapat beroperasi lebih dari dua-setengah jam. Untuk selanjutnya peningkatan optimalisasi ketel uap dapat dilakukan dengan pemasangan mekanisasi pengumpan bahan bakar, pengumpan air otomatis dan pengisolasian dari temperatur lingkungan, sehingga produktivitas uap lebih stabil, besar dan berkwalitas.


Full Text

PDF