adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.
Penerapan teknologi yang distandarisasi secara terbuka dengan menerapkan ICT (Information and Communication Technology) mendatangkan peluang bagi bidang pendidikan, untuk mengembangkan inovasi inovasi baru dalam proses pembelajaran guna meningkatkan pencapaian kualitas pendidikan. Proses pembelajaran lebih dinamis, siswa dapat saling berinteraksi dalam menyelesaikan masalah spesifik dengan solusi yang menerapkan technology-driven. Penerapan collaborative learning dengan penerapan teknologi informasi masih sedikit yang mengembangkan terutama dilingkungan program studi engineering terapan (politeknik). Metode collaborative learning menggeser paradigma dari metode konvensional ke students centered learning, hal ini dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi dan pengetahuan yang semakin cepat. Metoda collaborative learning terkait dengan kebersamaan, dimana setiap mahasiswa dapat memberikan ide, pendapat, dan bertukar pemahaman sehingga meningkatkan pemahaman setiap anggota. Peran pengajar adalah mengarahkan PBM (proses belajar mengajar). Pengembangan metode pembelajaran collaborative learning dengan penerapan teknologi informasi, diharapkan mahasiswa memiliki kemandirian, kerja sama tim yang baik, dan dapat memanfaatkan teknologi untuk menggali pengetahuan yang berubah sangat cepat. Penelitian ini mencoba merancang framework untuk mengembangkan metode pembelajaran collaborative learning dengan penerapan teknologi informasi. Perancangan framework merupakan penelitian awal yang dilakukan sebelum collaborative learning berbasis teknologi informasi diterapkan. Framework menetapkan pondasi umum dalam membangun aktivitas kolaborasi dalam hal ini meliputi grounding sebagai dasar dari kolaborasi; core foundation menetapkan tujuan yang dimiliki dan hasil akhir yang ingin dicapai dengan usaha yang kolaboratif; process and contextual factors, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas kolaborasi; dan outcomes, menentukan hasil yang dicapai dengan implementasi kolaborasi. Hasil dari penelitian ini adalah adanya suatu framework yang dapat direkomendasikan untuk mengembangkan metode PBM dengan collaborative learning. Framework ini memetakan kebutuhan sistem, fungsi, layanan dan teknologi dengan pendekatan enterprise architecture planning, pemetaan ini merupakan cetak biru atau arsitektur dari infrastruktur informasi bagi program studi yang akan mengembangkan metode PBM dengan collaborative learning berbasis teknologi informasi.