Abstract

Dari hasil penelitian HKI-DIKTI tahun 2010, paper ini disiapkan sebagai publikasi aktual dalam meningkatkan kualitas pangan nasional. Benar, kuantitas beras telah menunjukan angka yang stabil yaitu sebesar 28-30 juta ton per tahun, dari sekitar 2 juta hektar sawah di Indonesia yang dapat memberikan kecukupan persediaan pangan sebanyak 0,33 kg beras per hari per orang Indonesia. Tetapi ternyata kecukupan kuantitas belum dibarengi dengan kajian kualitas sehingga berpotensi negatif terhadap angka kesehatan nasional yang ditandai dengan meningkatnya penderita penyakit Diabetes dengan usia penderita yang cenderung lebih muda. Dari penelitian awal kami, ternyata beras diolah dengan proses pecah kulit diikuti pemutih bahkan ada grinding yang membuat beras benar-benar putih, tetapi kandungan gizinya hanya berisi karbohidrat sementara vitamin B komplek yang diperlukan tubuh justru terbuang menjadi dedak halus. Sehingga, dengan pola konsumsi orang Indonesia, angka penderita Diabetes akan terus meningkat. Penelitian terkait telah dilakukan di Universitas Gajah Mada untuk komposisi beras gizi seimbang, tetapi rekayasa mesin pembuatnya masih belum ada. Desain produk mesin ini menghasilkan beras melalui adonan pasta, sehingga komposisi beras dapat diatur sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh. Mesin ini menghasilkan beras dari bahan tepung-tepungan dengan komposisi gizi unggul termasuk beras lembut, tepung sagu, tepung singkong, tepung sukun ditambah dengan zat gizi lain yang bermanfaat bagi tubuh. Bahkan dengan adonan tertentu kandungan proteinpun dapat dimasukan sebagai unsur nutrisi penting bagi kecukupan gizi. Sehingga, beras dari mesin ini tidak hanya dapat mengatasi masalah peningkatan penderita Diabetes, tetapi juga sangat cocok untuk penyediaan pangan untuk penanggulangan bencana, recovery gizi buruk dan penyedia makanan khusus para atlet.

Full Text