adalah layanan digital yang mengumpulkan, merawat, dan mendistribusikan materi digital. Repositori adalah alat penting untuk melestarikan warisan organisasi, memfasilitasi pelestarian digital dan komunikasi ilmiah.
Politeknik Manufaktur Bandung sebagai perguruan tinggi negeri telah melakukan kegiatan preventivemaintenancesejak tahun 1980 pada mesin-mesin di bengkel pendidikan dengan menggunakan nilai kerumitan perawatan sebagai penentu periode perawatan dan pemeliharaan mesin. Namun pada perhitungan periode perawatan menggunakan nilai kerumitan ini diasumsikan bahwa penggunaan mesin pada kondisi ideal yang relatif kurang sesuai dengan kondisi kenyataan. Sehingga kebijakan perawatan tersebut kurang ekonomis dari segi biaya dan kurang efisien dari segi waktu perbaikan. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan kebijakan pemeliharaan dan perawatan mesin yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan faktor biaya, frekuensi breakdown, dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan. Maka dilakukanlah penelitian terhadap kebijakan pemeliharaan dan perawatan mesin pada mesin bubut Schaublin 102N-VM dan mesin fraisAciera F3. Tahapan yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut dengan menghitung distribusi frekuensi breakdownmenggunakan distribusi Poisson, menghitung biaya perawatan, memilih alternatif kebijakan perawatan mesin berdasarkan biaya perawatan untuk mesin bubut Schaublin 102N-VM dan mesin fraisAciera F3. Dari pengolahan data, maka diperoleh hasil untuk Schaublin 102N-VM biaya PM = Rp 1.408.565,16 per bulan, biaya breakdownmaintenance= Rp 239.168,40 per bulan. Sedangkan Aciera F3 biaya PM = Rp1.183.838,38 per bulan, biaya breakdownmaintenance= Rp 253.268,90 per bulan. Kebijakan perawatan yang diambil untuk Schaublin 102N-VM adalah preventivemaintenance dengan periode perawatan setiap 6 bulan sekali, sedangkan untuk Aciera F3 kebijakan yang diambil adalah preventivemaintenance dengan periode perawatan 7 bulan sekali.